Freemasonry
Lambang Freemasonry atauVrijmetselarij.
Simbol Freemason adalah jangka dan penggaris alat ukur
Freemason adalah sebuah organisasi persaudaraan (brotherhood) sekuler yang terbesar di dunia yang
beranggotakan sekitar 6 juta orang dari kurang lebih 120 negara.[1] Organisasi Freemason tidak
memunyai pusat, setiap negara memunyai organisasi yang berdiri sendiri.
Sekalipun demikian setiap organisasi Freemason di mana pun akan memunyai nomor
pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Freemason juga memunyai Master
tertinggi yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master Freemason yang
bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemason yang ada di dunia.[2][3][4]
Freemason
merupakan organisasi tertutup dan ketat dalam penerimaan anggota barunya.
Organisasi ini bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan
pada teologi apapun. Tujuan utamanya adalah
membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan
standar moral yang tinggi. Freemason sendiri adalah simbolik dari pengertian
pekerja keras yang memunyai kebebasan berpikir. Kata mason berasal
dari bahasa Perancis, maçon, yang artinya “tukang batu”.[5][6] Sekalipun organisasi ini
merupakan organisasi hanya bagi kaum laki-laki namun kini sudah banyak pula
kelompok Freemason wanita.[3]
Sejarah
Goose and Gridiron,
tempat didirikannyaGrand Lodge of England.
Bagaimana
terbentuk dan kapan mulai dibentuknya organisasi sekuler ini, pihak Freemason
sendiri masih belum bisa menentukan. Banyak dugaan kebebasan berpikir dan
gerakan anti dogma (terutama terhadap agama) ini sudah
ada sejak sebelum abad pertengahan.
Bukti ini didapatkan dari ditemukannya manuskrip dari sebuah perusahaan
bangunan Inggris. Manuskrip itu berisi konstitusi dan
aturan-aturan organisasi, landasan hukum, serta hak dan kewajiban anggota.
Data-data ini yang di kemudian hari merupakan dasar pembentukan organisasi yang
digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan hingga saat ini. Selain data yang
ditemukan ini masih belum ada data dari sumber lain.[2][3] Dengan begitu secara formal
sejarah Freemason adalah berasal dari Inggris, sekalipun banyak sekali
publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok Freemason yang membuat spekulasi
bahwa Freemason berasal dari banyak tempat lain.[7]
Lodge pertama
berdiri di Inggris pada tanggal 24 Juni 1717 dengan nama Grand Lodge of England. Perkembangan Freemason bukan hanya
berkembang di berbagai negara Eropa tetapi juga di
abad ke 17 itu sudah berkembang di Amerika, yaitu tahun 1730 berdiri Lodge
pertama Amerika yang
pada saat itu Amerika masih merupakan koloni Inggris. Lodge pertama Amerika
berdiri diPhilladelphia di
bawah binaan dari Masonic Grand Lodge England dengan Benjamin Franklin sebagai master yang
pertama.[8][9]Sejarah Freemason di Amerika telah
juga membawa Amerika menjadi negara sekuler sekalipun terjadi gejolak konflik
antara kelompok agama sebagaimana yang terjadi di Eropa.[3]
Lodge
Rumah berkumpulnya
anggota Freemason disebut Lodge.
Semua Grand Lodge
di suatu negara memunyai hubungan satu dengan lainnya karena prinsip Freemason
adalah ikatan persaudaraan (Brotherhood) yang harus dijaga.[2] Berdirinya suatu Lodge
memerlukan mandat dari Grand Lodge yang sudah ada.
Prinsip
Pada dasarnya
Freemason lebih mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan atau humanisme
sekuler. Dalam kelompok persaudaraan tersebut, manusia akan dilihat
sebagai mahluk individu dan pemikirannya menjadi titik sentral pandangan.
Pekerjaan, dan spirit kerja dalam Freemason ditujukan pada menemukan bagaimana
harapan-harapan utama manusia dalam menempuh kehidupan ini. Dalam upaya
kebersatuan anggota sebagai ikatan persaudaraan, adalah dengan cara melihat
segi positif pemikiran setiap individu, dan meninggalkan segi negatifnya.
Berkumpul dalam lodge adalah merupakan tradisi sejak awal dimana para anggota
akan saling bertukar pikiran, dan yang lebih penting adalah tetap membina
ikatan persaudaraan atau brotherhood. Masing-masing anggota harus
mampu bekerja untuk diri sendiri agar menjadi manusia yang lebih
baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan, serta membangun kebebasan
berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Secara ideal dapat dikatakan
bahwa:membangun sebuah kuil kemanusiaan.[2]
Loji Freemason
tertua di Weltevreden (kini
kecamatanGambir, Jakarta Pusat)
di sekitar tahun 1885
Dalam praktiknya,
Freemason tidak menyajikan suatu doktrin maupun dogma, dan juga tidak memunyai
program yang kaku. Bagaimana peraturan kebebasan berpikir yang dikembangkan
oleh setiap anggota komunitas adalah secara sadar atau tidak apabila pemikiran
seorang anggota itu dapat diterima secara umum oleh anggota komunitas.
Kebenaran spirit dalam filosofi yang dikembangkan Freemason akan terus
berkembang sebagai wujud dari bagaimana cara pandang melihat kebenaran yang
dipercayai, bagaimana kekuatan sistem nilai, norma, adat dan tradisi yang ada
dalam masyarakat, serta adanya kompromi penerimaan sesuatu pandangan atau
pemikiran yang baru.[10]
Freemason pada
dasarnya menghormati semua agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggotanya.
Freemason sebagai organisasi persaudaraan tidak terlibat pada suatu agama dan
kepercayaan yang dianut para anggotanya. Dengan demikian setiap anggota juga
perlu menghormati kebebasan setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan
kepercayaannya masing-masing. Sekalipun demikian Freemason memercayai
bahwa Tuhan adalah kreator dari alam raya.
Secara prinsip Freemason memunyai tiga pilar filosofi yang harus selalu dipegang
yaitu: rasionalitas,
ketuhanan, dan etika.[7]
Pada dasarnya
Freemason mengajarkan sebuah filosofi baru dalam kehidupan ini.
Filosofi baru tersebut yaitusekularisme yang
artinya memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada sektor-sektor
pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah. Dalam hal ini agama
menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam kehidupan sosial.
Dengan demikian sekularisasi dalam Freemason adalah sebuah proses dimana semua
yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma, dan ide-ide,
landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik. Filosofi baru inilah yang
kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemason telah menarik begitu banyak
pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.[5]
Sekalipun
Freemason tidak ada sangkut pautnya dengan peperangan, ataupun perkembangan
politik suatu negara, namun dalam praktiknya nilai-nilai yang diajarkan oleh
Freemason telah memberikan sumbangan yang besar dalam setiap individu Freemason
dalam membangun masyarakat yang diidamkan yaitu bebas dari tirani dan dogma.[7]
[sunting]Kegiatan
Hingga kini
Freemason tetap menjaga tradisi ritual, yang merupakan simbol bahwa setiap
anggota adalah pekerja bangunan (maçon) yang dapat disimbolkan sebagai batu
bata yang harus disusun menjadi sebuah bangunan kuil. Bagunan kuil Freemason
merupakan simbol dari sebuah masyarakat yang besar. Dalam menerima anggota baru
dari sebuah lodge atau rumah Freemason, maka ritual ini akan
diperkenalkan kepada setiap anggota baru tersebut. Ia kemudian memunyai
kewajiban untuk juga berfungsi sebagai pekerja membangun kuil secara
bersama-sama dengan anggota yang lain. Freemason meletakkan visi bahwa bekerja
membangun kuil adalah sebuah seni yang tinggi agar nampak indah baik di bagian
luar, di bagian dalam maupun di bagian pusat bangunan . Sebagai anggota suatu
lodge, komunitas Freemason memunyai hierarki tiga tingkatan dari yang terrendah
hingga yang tertinggi yaitu murid, pekerja, dan master. Setiap master memunyai
tugas untuk membimbing murid-muridnya dan membantu para pekerja agar dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Para Master memunyai hierarki dengan
tingkatan yang tertinggi adalah tingkat 33 yang merupakan Grand Master untuk
suatu negara.[2][3]
[sunting]Simbol
Simbol kuil yang
digunakan oleh Freemason adalah Bait Salomo sebagai simbolik kerja
manusia dalam membangun kehidupan masyarakat yang majemuk yang permasalahannya
tak pernah selesai. Pengambilan Bait Salomo ini sebab Bait Salomo di Yerusalem selalu menjadi polemik antar
agama dengan sengketa yang tak pernah selesai – di atas pondasi yang ada ingin
selalu dibongkar oleh kelompok agama yang menang mendudukinya dan dibangun
kembali sebagai kuil agama yang lain.[3] Kini di atas Bait Salomo telah dibangun Masjid Al-Aqsa yang merupakan masjid
besar kedua setelah Masjid Al-Haram di Mekkah.[11][12] Namun penggunaan Bait Salomo
sebagai simbol kerja Freemason dalam masyarakat majemuk telah diartikan oleh
kelompok anti Freemason bahwa Freemason identik dengan Yahudi dan Zionisme.
[sunting]Kerahasiaan
Freemason adalah
organisasi yang tertutup dan memegang rahasia apa yang tengah dibicarakan di
dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh
anggota komunitas Freemason. Perilaku atau peraturan seperti ini sudah
berlangsung beratusan tahun. Awalnya adalah demi perlindungan para anggota
Freemason itu sendiri dari tekanan pihak yang bertentangan dengan prinsip
berkebebasan berpikir dan anti dogma di tiga ratus tahun lalu di Inggris,
dimana agama Katolik masih kuat memegang kendali
hukum. Namun dengan tidak terbukanya kelompok Freemason ini telah membawa
pergunjingan di luar yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang berseberangan
prinsip.[2][3] Karena begitu banyak
pergunjingan, dan spekulasi, baik dari kelompok agama maupun politik garis
keras yang semakin banyak muncul di media massa, maka akhir-akhir ini Freemason
mulai membuka diri, kecuali berbagai ritual yang dilaksanakan di dalam kelompok.
Keterbukaan ini dilakukan guna membantah berbagai pergunjingan dan spekulasi
tersebut .[2][3]
Anggota
George Washington, presiden pertama Amerika
Serikat.
Anggota Freemason
yang umumnya dari kalangan intelektual dan tokoh-tokoh politik akhirnya juga
menjadikan negara-negara yang dipimpin para Freemason menjadi negara sekuler.
Contoh yang paling jelas adalah Amerika Serikat. Saat adanya perang saudara di
Amerika antara Utara dan Selatan,
banyak kalangan tinggi militer dan politik yang menjadi anggota Freemason.
Presiden pertama Amerika sebagai sebuah negara republik yaitu George Washington adalah juga anggota
Freemason. Amerika kemudian menjadi negara sekuler sebagaimana negara-negara di
Eropa setelah revolusi Perancis.[3]
Pembesar dan orang
terkenal Freemason tercatat 14 orang Presiden Amerika antara lain George
Washington, Gerald Ford, James Monroe, Franklin Roosevelt, Theodore Roosevelt,
dan Harry Truman. Dari
Inggris tercatat antara lain Raja
Edward VII, Raja
Edward VIII,Raja George VI,
dan Winston
Churchil .[13] Musikus terkenal antara
lain Mozart dan Beethoven, serta ahli politik terkenal antara
lain Montesquieu.[14] Nama-nama dari Indonesia antara lain Pangeran Aryo
Suryodilogo, Raden Saleh, Abdul
Rachman (dari Kesultanan Pontianak), Paku Alam V, Paku Alam VI, Paku Alam VII, Pangeran Adipati Ario
Notokoesoemo, dan Hamengku Buwono VIII.[15]
Anti Freemason
Sepanjang sejarah
selama 250 tahun, organisasi persaudaraan sekuler ini memunyai pengalaman
konflik dengan baik kelompok agama maupun aliran politik garis keras
seperti fasisme dan komunisme. Dalam kehidupan politik garis keras
fasisme yaitu pada saat kekuasaan Hitler, Grand Master Lodge Jerman mati dibunuh oleh Hitler dan anggota lodge ini
telah dimasukkan ke kamp-kamp konsentrasi.[2] Sampai dua ratus tahun lalu,
Katolik Roma memberlakukan hukuman mati bagi orang-orang Katolik yang masuk
menjadi anggota lodge Freemason.[3] Berkuasanya politik komunisme
di Indonesia juga telah melarang dan menutup organisasi Freemason di Indonesia.[5]
Pandangan dari
pihak lain
Kekristenan
Ritual Freemason
berasal dari agama-agama pagan. Dalam pandangan
agama, bila ritual tersebut tidak sesuai sebagaimana ritual dalam agama artinya
ritual tersebut berasal dari agama-agama pagan. Dalam kenyataannya Freemason
melakukan ritual bukanlah sebuah ritual agama tetapi sebuah ritual kehidupan
sekuler. [16]
Kegiatan Freemason
adalah pengajaran agama-agama pagan. Dalam padangan agama ritual-ritual yang
dilakukan dalam kelompok Freemason adalah sebuah kebenaran yang harus
dipercaya. Sementara itu ritual yang dilakukan oleh Freemason sebetulnya hanya
sebuah sandiwara. [16]
Menerapkan mistisisme
Yahudi (Kabbalah). Pentagram
adalah simbol dari agama Pagan Yahudi yang banyak menjalankan ritual
mistisisme. Namun Simbol Freemason bukanlah pentagram, dan Freemason tidak
memunyai hubungan dengan Kabbalah [16]
Freemason memunyai
wahyu. Sekalipun Freemason tidak menyangkal adanya wahyu dari Tuhan, namun
Freemason bukanlah sebuah agama, sehingga secara orijin Freemason tidak
memunyai wahyu. [17]
Freemason
melakukan praktik spiritisme, okultisme, medium, tarot,
dan astrologi. Freemason banyak diinspirasi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan seperti astronomi dan aljabar, sehingga Freemason
menyukai angka-angka dan pengetahuan tentang alam raya. Namun Freemason adalah
sebuah organisasi sekuler yang lebih banyak memperhatikan rasionalitas, bukti
empirik, dan pragmatik. Sehingga Freemason tidak memunyai hubungan dengan
spiritisme, okultisme (perdukunan) maupun medium dan peramalan. [16]
Freemason
tergabung dalam sebuah kelompok Illuminati Bavaria (kelompok rahasia yang
tertutup berasal dari Bavaria). Pengertian
adanya kelompok Illuminati berawal dari buku tahun 1798 yang ditulis oleh
seorang Inggris bernama John Robinson dengan judul buku: Proofs Against All the
Religion and Goverment in Europe, Carried in the Secret Meeting Free Masons, Illuminati,
and Reading Society. Sekalipun kemudian banyak buku fiktif ditulis orang
tentang kelompok Illuminati yang diberitakan memunyai konspirasi untuk
menguasai dunia, namun hingga kini tidak pernah tercatat ada tokoh-tokoh maupun
kelompok yang secara nyata dengan nama kelompok ini. [16]
Freemason
bertentangan dengan agama Kristen. Sudah banyak larangan yang dikeluarkan oleh
pihak gereja agar menjauhi kelompok Freemason, karena pihak gereja melihat
ajaran Freemason tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebegitu jauh, kelompok
Freemason memang bukan ajaran agama. Freemason mengajarkan berkebebasan
berpikir dan anti dogma. [16]
Freemason
mengajarkan ateisme. Ateisme adalah paham dari mereka yang
tidak mempercayai Tuhan. Dalam hal ini Freemason tidak ada hubungannya dengan
ateisme karena Freemason tidak memunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan
agama. Freemason adalah organisasi sekuler yang mengajarkan tentang humanisme
sekuler. Fremason sendiri menghargai anggotanya yang memunyai kepercayaan agama
apapun, dan dalam filosofinya menghormati Tuhan sebagai sang pencipta.[17]
Freemason
menghancurkan gereja. Dalam hal ini Freemason membantah bahwa tidak pernah ada
deklarasi bahwa Freemason memunyai tujuan untuk menghancurkan gereja.[17]
Freemason memunyai
buku suci yaitu Moral dan Dogma dimana di dalam buku suci tersebut dijelaskan
bahwa setan Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Buku
yang disebut-sebut sebagai buku suci Freemason dengan nama Moral dan Dogma,
adalah buku yang ditulis oleh Albert Pike seorang Master Freemason Amerika yang
sangat terkenal. Namun pernyataan bahwa Freemason memunyai buku suci yaitu
Moral dan Dogma dimana di dalam buku suci tersebut dijelaskan bahwa setan Lucifer adalah Tuhan dari Freemason
merupakan pernyataan yang salah kutip. Sebab Albert Pike tidak pernah
menyatakan bahwa Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Pernyataan ini ditulis
oleh Leo Taxil yang kemudian selalu dikutip oleh kelompok anti Freemason [17]
Freemason adalah
sekte Gerakan Zaman Baru.
Gerakan Zaman Baru adalah gerakan spiritual yang mempercayai bahwa Tuhan berada
di dalam diri setiap manusia. Karena pada dasarnya kelompok Freemason bukanlah
organisasi penganut agama Kristen, sekalipun tidak pernah menyatakan bahwa
organisasi ini menentang gereja, namun diartikan oleh anti Freemason bahwa
organisasi ini merupakan organisasi gereja dunia dimana anggotanya bersatu
dengan Kristus. [17]
Sumber : http://id.wikipedia.org
No comments
Post a Comment